Senin, 01 Juni 2015

[056] Al Waaqi'ah Ayat 010

««•»»
Surah Al Waaqi'ah 10

وَالسَّابِقُونَ السَّابِقُونَ
««•»»
waalssaabiquuna alssaabiquuna
««•»»
Dan orang-orang yang beriman paling dahulu,
««•»»
And the Foremost Ones are the foremost ones:[1]
[1] Cf. 2:148, 5:48, 23:61, 35:32, 57:21
««•»»

Ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang yang paling dahulu beriman kepada Allah SWT, tidak asing lagi bagi kita pribadi dan kebesarannya serta perbuatan-perbuatan mereka mengagumkan. Dapat pula diartikan bahwa orang orang yang paling dahulu mematuhi perintah Allah, mereka pulalah yang paling dahulu menerima rahmat Allah.

Barangsiapa yang terdahulu membuat kebaikan di dunia ini, maka ia adalah orang yang terdahulu pula mendapat ganjaran di akhirat nanti.

Ayat ini menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan "Assabiqun", ialah mereka yang disebut dalam hadis Sitti Aisyah sebagai berikut:
عن عائشة رضي الله عنها: أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: أتدرون من السابقون إلى ظل الله يوم القيامة؟ قالوا: الله ورسوله أعلم قال: الذين إذا أُعْطُوا الحق قبلوه وإذا سُئِلُوه بذلوه وحكموا للناس كحكمهم لأنفسهم
(أخرجه أحمد)
Nabi besar Muhammad saw telah bersabda: "Apakah kamu sekalian tahu siapa yang paling dahulu mendapat rahmat dari Allah pada Hari Kiamat nanti?" Mereka (para sahabat) berkata: "Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui". Rasulullah bersabda: "Mereka itu adalah orang yang apabila diberi haknya lalu menerimanya dan apabila diminta orang diberikannya. Apabila menjatuhkan hukuman terhadap orang lain sama seperti mereka menjatuhkan hukuman terhadap diri mereka sendiri".
(H.R. Ahmad)

Di samping itu ada pendapat-pendapat lain di antaranya beriman paling dahulu kepada Allah, paling dahulu mematuhi perintah Allah dan lain-lain.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan orang-orang yang paling dahulu) dalam kebaikan, mereka adalah para nabi; ayat ini berkedudukan menjadi Mubtada (yaitu orang-orang yang paling dahulu) lafal ayat ini mengukuhkan makna ayat pertama, dimaksud sebagai ungkapan tentang keagungan kedudukan mereka.
««•»»
And the foremost, in [the race to do] good, namely, the prophets (al-sābiqūna is a subject) the foremost: (this [repetition] is to emphasise their exalted status; the predicate [is the following, ūlā’ika’l-muqarrabūna])
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 9][AYAT 11]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
10of96
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=56&tAyahNo=10&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#56:10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar